SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN
PUTING SUSU TENGGELAM
Disusun
oleh :
Ewi Susilaningsih
111140
IIA
AKADEMI
KEBIDANAN YLPP PURWOKERTO
2012
Topik :
Perawatan Puting Susu Tenggelam
Penyuluh :
Bidan Ewi Susilaningsih
Waktu :
10
menit
Sasaran :
Ibu Menyusui
Hari / tanggal :
Jumat , 14 Desember 2012
Tempat :
BPS Ewi
A. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah mendapat serangkaian proses penyuluhan kesehatan, ibu menyusui
diharapkan mampu melakukan
langkah-langkah dalam perawatan puting tenggelam
B. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah mendapat penyuluhan ibu hamil diharapkan dapat
:
1. Menyebutkan
pengertian puting susu tenggelam/ terbenam
2. Menyebutkan
cara mendeteksinya
3. Menyebutkan cara mengatasi puting susu tenggelam
4. Menyebutkan
manfaat perawatan puting susu tenggelam
5. Mendemonstrasikan langkah - langkah perawatan perawatan
puting susu tenggelam
C. Pokok- pokok Materi Penyuluhan
1. Pengertian
puting susu tenggelam/ terbenam
2. Cara
mendeteksinya
3. Cara
mengatasi puting susu tenggelam
4. Manfaat
perawatan puting susu tenggelam
5. Langkah - langkah perawatan perawatan
puting susu tenggelam
D. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan
|
Waktu
|
Kegiatan Penyuluh
|
Kegiatan Ibu Nifas
|
Pembukaan
|
1 menit
|
1.
Memberi salam
2.
Menyapa ibu
3.
Memperkenalkan diri
|
1.
Menjawab salam
2.
Membalas
3.
Membalas
|
Isi
|
7
menit
|
1. Menyebutkan pengertian puting susu
tenggelam
2. Memberitahu
cara mendeteksi puting susu tenggelam
3.
Memberi kesempatan pada ibu untuk
bertanya
4.
Menjawab pertanyaan
5.
Menyebutkan cara
mengatasi puting susu tenggelam
6.
Menyebutkan Manfaat perawatan puting susu tenggelam
7.
Memberikan kesempatan pada ibu untuk bertanya
8.
Menjawab pertanyaan
9.
Menyebutkan Langkah - langkah perawatan perawatan
puting susu tenggelam
10. Memberikan kesempatan pada ibu
untuk bertanya
11. Menjawab pertanyaan
|
1.
Mendengarkan
2.
Mendengarkan
3.
Bertanya
4.
Mendengarkan
5.
Mendengarkan
6.
Mendengarkan
7.
Bertanya
8.
Mendengarkan
9.
Mendengarkan
10.
Bertanya
11.
Mendengarkan
|
Penutup
|
1 menit
|
1.
Menyimpulkan materi penyuluhan
2.
Memberikan evaluasi berupa pertanyaan secara lisan pada ibu
3.
Menutup penyuluhan
|
1.
Mendengarkan
2.
Menjawab pertanyaan
3.
Mendengarkan dan menjawab salam
|
E. Metode
- Ceramah dan tanya jawab
- Demonstrasi
F. Media
-
Leaflet
-
Alat- alat perawatan puting
susu tenggelam yang meliputi niple puller dan handuk
G. Evaluasi
Jenis : lisan
& praktek
Soal :
1. Sebutkan pengertian puting susu
tenggelam !
2. Sebutkan cara mendeteksi puting susu
terbenam !
3. Sebutkan cara
mengatasi puting susu tenggelam !
4. Sebutkan manfaat perawatan puting susu tenggelam !
5. Demonstrasi langkah
- langkah perawatan perawatan puting susu
tenggelam !
MATERI
PENYULUHAN
1. Pengertian
Puting Susu Terbenam
Puting susu terbenam adalah
kelainan anatomis pada puting susu dimana puting susu tidak menonjol keluar.
2. Cara
Mengetahui Puting Susu Tenggelam
Untuk mengetahui apakah
puting susu datar atau terbenam yaitu dengan cara menjepit areola antara ibu
jari dan telunjuk di belakang puting susu. Bila puting menonjol berarti puting
tersebut normal, namun bila puting tidak menonjol berarti puting susu datar
atau terbenam.
3. Cara
Mengatasi Puting Susu Tenggelam
a. Sejak
kehamilan trimester terakhir, ibu yang tidak mempunyai resiko kelahiran
prematur, dapat diusahakan mengeluarkan puting susu datar atau terbenam dengan:
1. Teknik atau gerakan Hoffman yang dikerjakan 2 x
sehari.
2. Dibantu
dengan jarum suntik yang dipotong ujungnya atau dengan pompa ASI.
b. Setelah
bayi lahir puting susu datar atau terbenam dapat dikeluarkan dengan cara :
1)
Susui bayi secepatnya segera
setelah lahir saat bayi aktif dan ingin menyusu.
2)
Susui bayi sesering mungkin
(misalnya tiap 2 – 2,5 jam), ini akan menghindarkan payudara terisi terlalu
penuh dan memudahkan bayi untuk menyusu.
3)
Massage payudara dan
mengeluarkan ASI secara manual sebelum menyusui dapat membantu bila terdapat
bendungan payudara dan puting susu tertarik ke dalam.
Pengurutan :
v Basahi
kedua telapak tangan dengan minyak , letakan antara kedua payudara.
v Kedua
telapak tangan diurutkan dari tengah, ke atas, ke samping dan ke bawah. Payudara
diangkat terus dilepas. Lakukan 20 – 30 kali pada setiap payudara.
v Telapak
tangan kiri menopang payudara kiri, dengan jari-jari tangan kanan sisi
kelingking urut payudara ke arah puting, lakukan 20- 30 kali setiap payudara.
v Sama
dengan pengurutan yang kedua tadi, tetapi tangan kanan digenggam dan dengan tulang sendi jari,
payudara diurut dari pangkal payudara kearah puting susu lakukan 20 – 30 kali
setiap payudara.
Perangsangan
Selesai
pengurutan diteruskan dengan penyiraman payudara dengan air hangat kuku dahulu, lalu dengan air dingin
bergantian selama 5 menit. Setelah itu pakailah BH yang menopang.
4) Dengan
menggunakan pompa puting. Puting susu yang terbenam dapat dibantu agar menonjol
dan dapat dihisap oleh mulut bayi. Upaya ini dapat dimulai sejak kehamilan
trimester III dan biasanya hanya perlu dibantu hingga perlu dibantu hingga bayi
berusia 5 – 7 hari.
5) Puting
juga bisa ditarik keluar secara teratur hingga puting akan sedikit menonjol dan
dapat dihisapkan ke mulut bayi, puting akan lebih menonjol lagi.
4. Manfaat
Perawatan Puting Susu Tenggelam
-
Menjaga kebersihan putting
susu agar terhindar dari infeksi
-
Melunakkan serta memperbaiki
bentuk putting susu sehingga bayi dapat menyusu dengan baik
-
Merangsang kelenjar-kelenjar
air susu sehingga produksi asi lancar
-
Mengetahui secara dini
kelainan putting susu dan melakukan usaha-usaha untuk mengatasinya
-
Persiapan psikis ibu
menyusui
-
Melancarkan sirkulasi darah
-
Mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga
memperlancar pengeluaran ASI
5. Langkah – langkah Perawatan Puting
Susu Tenggelam
Menurut
Hoffman :
1. Dengan
jari telunjuk / ibu jari mengurut disekitar puting susu ke arah berlawanan
sampai merata.
2. Basahi
kedua telapak tangan dengan minyak kelapa. Tarik kedua puting bersama-sama dan
putar ke dalam kemudian keluar selama 20 kali.
3. Puting
susu dirangsang dengan ujung waslap / handuk kering yang digerakan ke atas bawah
beberapa kali.
|
|
DAFTAR
PUSTAKA
Ambarwati, Eny R.,
dan Diah W. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Mulia Medika.
Farrer,H. 1999. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC