Senin, 19 November 2012

Inilah Sesungguhnya Aku dan Perasaanku (ISAP)



Dear my love books,
Mungkin kata – kata aku sulit dipahami jika dilisankan. Makanya aku berinisiatif untuk membuat blog ini. Aku ingin membagi ilmu aku lewat blog ini, sebab aku merasa kurang bisa mengungkapkan lewat lisan. Sesungguhnya lewat blog ini teman – teman dapat mengetahui sebenarnya apa aja yang selama ini aku pendam. Blog ini menceritakan kisah aku sebenarnya dan apa yang sudah aku rasa kan.
Kali ini aku ingin menceritakan asal muasal aku sejak kecil. Berawal dari sikap aku yang tomboy disaat kecil. Mungkin itu karena pengaruh lingkungan. Jambi adalah kota yang sudah aku tempati disaat umur aku menginjak 2 bulan. Keluargaku sering membawa aku bolak – balik Jawa – Jambi. Memang melelahkan tetapi aku jarang atau bisa dikatakan tidak pernah mabuk perjalanan. Hari – hari aku yang masih aku ingat disaat perjalanan.
Hingga aku menetap di Jawa tepatnya di Majenang. Majenang adalah kota tempat aku mencari ilmu dan menjalani kehidupan selama sudah hampir 12 tahun aku disana. Awalnya memang sulit memahami bahasa jawa itu. Hingga sekarang pun aku jarang memakainya. Waktu –demi waktu pun berlalu aku yang dulu di SD N 5 Pahonjean telah mengalami trauma sebab ada salah satu murid disana yang ingin melempar aku dengan keramik. Oleh karena itu aku mulai sekolah di SD N 1 Pahonjean, awalnya aku masih sulit berinteraksi dan kurang motivasi untuk belajar. Kehidupan aku dimasa itu hanya main dan main. Hingga aku mulai ujian kenaikan kelas, yang aku takutkan aku peringkat terakhir, tapi untungnya masih di no 15 dari 18 siswa. Suasana pun mulai berubah dikala aku bertemu dengan Bu Eni (guru kelas 6 SD), aku mulai sadar untuk mulai belajar sebab  aku sangat malu dikala aku maju untuk pertanyaan yang mudah bagi kelas 6 yaitu pekalian, aku tidak bisa. Aku dimarahin habis – habisan. Berawal dari situlah aku memiliki niat untuk belajar. Aku senang ketika itu karena memiliki teman untuk belajar kelompok, seperti Rizki, uut. Dua teman aku inilah yang bisa dibilang pintar di kelas. Aku hanya melakukan dengan sebaik – baiknya apa yang aku bisa. Bisa dibilang kali ini aku sukses untuk mengejar prestasi mereka. Tanpa bisa diduga disaat aku berpisah dengan teman – teman saat ujian kelulusan aku mendapat peringkat pertama. Aku tak sadar, tapi setelah beberapa menit aku menyadari ini memang namaku. Aku pun maju untuk meraih hadiah, sungguh hal yang mengesankan pertama dalam hidupku. Kata perpisahan berubah menjadi kesedihan karena harus berpisah dengan teman – temanku. Namun aku tidak bisa berhenti sampai disini. Niat untuk melanjutkan ke SMP N, mulai terbelesit di fikiran. Awalnya aku mendaftar di SMP N 1 Majenang, Namun setelah pengumuman aku termasuk diurutan 10 terbawah. Jadi aku dan ibu aku memutuskan untuk pindah mendaftar di SMP N 2 Majenang. Padahal bisa saja saya di SMP N 1. Namun karena ada berita bahwa biaya SPP SMP N 1 itu besar, aku memutuskan untuk ke SMP N 2. Disanalah aku melanjutkan pendidikan. Yang aku masih ingat, disana aku bertemu dengan guru matematika yang sangat memotivasi aku untuk terus maju. Hingga aku diminta untuk mewakili sekolahku untuk lomba olimpiade matematika di Cilacap. Namun, mungkin karena kondisi aku yang kurang baik, aku menderita demam dingin. Aku tidak konsen lagi untuk mengerjakan soal – soal itu. Saat aku disana ditemani dengan 2 guru aku yaitu pak Sucipto dan guru bahasa indonesia. Kami (aku, sinta, ayu, ozi, adit, ida) pun menikmati perjalanan. Kami juga sempat untuk makan bersama. Seusai kami pulang, dijalan ternyata hujan deras disertai petir, kami pun meneduh.
Bercerita tentang pengalaman aku les di pak Yos (guru les mtk) aku. Aku awalnya hanya ikut – ikutan dengan temanku Nung, wulan dan rizki. Namun akhirnya aku yang bertahan lama, mereka akhirnya les bersama pak Dimin. Karena aku belum memiliki cukup uang untuk les ke pak Dimin, aku pun masih tetap di pak Yos meski hanya aku sendiri yang berasal dari SMP N 2 yang lain dari SMP N 1 . Namun aku tetap semangat, meski harus mengayuh sepeda beberapa kilometer dari rumahku. Perjuangan demi perjuangan tanpa dirasa, memang berat mungkin untuk pemuda seumuran aku, tapi masih ada yang bersepeda pula. Padahal sudah zamannya motor. Namun karena orang tua aku belum memiliki dana untuk membelinya. Aku terima keadaan ini dengan lapang dada, meski kadang terlintas perasaan iri dengan teman. Namun itu semua terkalahkan.
Mungkin aku sering dibilang orang yang pelit untuk memberi jawaban disaat ulangan kepada teman. Aku akui aku egois, namun keegoisanku ada tujuannya supaya mereka tidak ketergantungan kepada orang lain. Aku akui aku tidak terlalu pintar, dan mungkin mereka itu yang lebih pintar. Namun setidaknya aku dapat mengontrol diriku untuk terus berusaha belajar dan belajar. Mungkin tanpa belajar yang kerang aku itu tidak bisa apa – apa.
Masa – demi masa dimana perpisahan terulang kembali. Aku sangat merindukan mereka. Hingga aku berlanjut ke SMA N 1 Majenang, aku senang bisa diterima di SMA ini.
Kala itu aku mengikuti MOS, dimana kami digembleng.. habis – habisan... aku tak tahu apa yang aku rasa dan terbelesit pikiran wah keren banget kakak ketua osis kata – katanya yang memotivasi, seandainya ya punya pcr kaya dia, pasti seneng aku akui mungkin namanya juga masa remaja ya,, wah tak terbayang dari kata itu aku digosipin.
Pas dikala itu aku beserta rombongan ke Bali untuk Tour SMA pas kelas XI, dikala itu aku sangat – sangat bingung dengan tingkah laku teman – teman aku. Saat aku dipanggil oleh “Y” untuk diabsen kenapa pada tertawa dan tepuk tangan gitu??? Sangat mengherankan bagiku, hingga aku pun bingung sendiri, apa ada yang salah padaku....hmmm. aku memang anak yang tidak suka banyak cerita, jadi aku terus dan terus diam dan hanya tersenyum kecil. Hingga aku pulang dari Bali aku pun tidak tahu permasalahannya. Hingga beberapa bulan kemudian aku baru mengetahuinya. Itupun si ‘Y” yg menjelaskan, jika tidak dijelaskan mungkin aku belum tentu tahu.
Saat pemilihan ketua osis aku sangat merasa bersalah sekali. Sebab teman sekelas aku semua memilih si “Y”. Pertama sekelas, aku tidak terlalu mengenal itu si Y. Jadi aku memutuskan untuk memilih yang lain. Ternyata eh ternyata hanya aku yang memilih selain itu. Teman – teman tidak tahu siapa yang memilih yang lain itu. Mungkin karena aku itu orang yang tak diduga bagi mereka. Hingga ada si “E” yang menduga bahwa si “D” yang memilih berbeda. Sebab si “D” yang dekat banget sama calon ketua osis yang lain. Aku sudah menjelaskan kepada teman aku si “D” aku minta maaf banget ga bisa melindunginya dari fitnahan itu. Aku bercerita bahwa akulah yang berbeda memilih kepada si A, C, D, dan F. Untungnya mereka mengerti dan tak mempersoalkan. Si D cerita bukan karena si E tetapi kata – kata dari si H yang menyakitkan. Tetapi ko malah si E yang  meminta maaf kepada si D.
Waktu demi waktupun berlalu, hingga berdampak sampai berbulan bahkan bertahun pula. Aku tak tahu kenapa aku tersenyum manis melulu disaat aku digosipkan dengan si Y dan aneh – anehnya terima aja. Ya, sedikit  takut kalo si Y udah pya pcr takutnya denger gosip yg tidak – tidak. Aku tak tahu apa si Y itu suka sama aku atau tidak. Kalo suka, hmm... kayaknya ga mungkin deh, paling aku yang ke GR an. Ada sih yang bilang kalau si Y itu suka sm aku yaitu si W (teman terdekatnya). Ia sih si Y itu ckp tmpan, keren, baik,kaya dll. Tapi aku tidak menghiraukan semuanya. Sungguh tak pernah bisa aku tebak, apa si W itu serius apa tidak. Hm, kalaupun ia mungkin aku belum bisa menerimanya karena prinsip hidup yang tertanam dalam benakku yang terlalu kuat yaitu untuk tidak berpacaran selama aku belum bekerja dan punya penghasilan tetap. Aku tidak mau, dan aku belum sanggup jika ada kata putus dlm berhubungan. Mskipun jatuh cinta itu katanya enak tapi kan aku tak mau patah hati sebab bisa mengganggu belajar. Aku tahu kalau jodoh ga akan lari kemana. Dan pasti dia akan menunggu aku, jika aku sudah siap untuk membuka hati meski bertahun lamanya.
Setelah setahun berpisah dengan teman SMA ada kala kami bertemu meski hanya setahun, Luar biasa ternyata masih ada yang ingat gosipku dulu. Walah, suasana pun berubah dikala aku memakai kerudung pasmia. Dan sedikit berhias. Ya lagi pengen aja,,,hehe.. wah ternyata si Y tambah baik juga ya, dia mau mengantarkan si A dikala ia susah dapat bis. Kalau ada c hrusnya sih cemburu tapi ko biasa aja yah... q ga tau yg kurasa. Sangat tidak disangka diapun memperlihatkan tingkah laku yang aneh. Aku tak bisa menebaknya. Wah mungkin sekian dulu aja. Dengan tulisan ini aku ingin mengungkapkan rasa penasaran aku selama ini. Semoga semua dapat tahu kejadian yang ada. dan tetap aaku berfokus untuk terus belajar hingga aku dapat pekerjaan tetap serta membahagiakan orang tua amin... ^_^ cemangat...!!!