Rabu, 05 Desember 2012

Askeb Gangguan Reproduksi



BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar belakang
Beberapa kejadian dari gangguan reproduksi yang dialami oleh masyarakat salahsatunya yang sering terjadi yaitu amenore. Amenore adalah keadaan dimana haid berhenti atau tidak ada haid. Amenorea dibagi menjadi dua yaitu amenore primer dan amenore sekunder.
Amenore sekunder terjadi apabila seorang wanita pernah mengalami haid namun haid itu menjadi berhenti. Amenore sekunder dapat terjadi karena beberapa penyebab. Keadaan yang paling sering  menyebabkan amenore sekunder yaitu kehamilan, kendati keadaan ini dapat pula terjadi karena perubahan dalam pekerjaan, iklim atau lingkungan, atau mungkin merupakan gejala suatu penyakit. Selain itu amenore sekunder dapat pula terjadi pada akseptor KB, ibu menyusui, stres, obat – obatan, ketidakseimbangan hormon, berat badan rendah, olahraga yang berlebihan, kerusakan tiroid, masalah jaringan rahim dan ketidakcukupan ovarium primer.
Dari kebanyakan kasus, amenorea sekunder  adalah gangguan kesehatan reproduksi yang sering terjadi. Keadaan ini memerlukan penelusuran lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya serta untuk segera memberikan penanganan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengambil kasus ini.
2.      Tujuan
a.       Tujuan umum
-          Memperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi amenorea sekunder menggunakan manajemen kebidanan menurut Hellen Varney (1997), sehingga meningkatkan derajat kesehatan wanita.
b.      Tujuan khusus
-          Dapat melakukan pengkajian, interprestasi data, diagnosa potensial, tindakan segera, intervensi, implementasi, dan evaluasi dengan tujuh langkah Varney.
-          Untuk mengetahui kesenjangan teori dan praktek.
-          Untuk memenuhi tugas mata kuliah Dokumentasi Kebidanan.


























BAB II
MATERI TERKAIT KASUS

A.    Definisi
Amenore adalah keadaan dimana haid berhenti secara tiba – tiba atau tidak adanya haid.
B.     Klasifikasi
·         Amenore primer
Merupakan keadaan tidak haid yang dialami wanita pasca pubertas.
Hal ini biasanya ciri seksual sekundernya tidak berkembang. Kondisi ini disebabkan oleh kelainan duktus Muller, seperti tidak ada uterus, septum vagina transversal, atau himen imperforata.
·         Amenore sekunder
Merupakan keadaan dimana seorang wanita pernah mengalami haid namun haid itu menjadi berhenti.
Penyebab
ü  Pasien dengan gangguan makan (seperti anoreksia nervosa, bulimia, obesitas)
ü  Pasien dengan IMT (indeks masa tubuh) > 30
ü  Stress psikologis
ü  Penggunna obat – obatan tertentu seperti antidepresan, antipsikotik, obat kemoterapi, dan kortikosteroid oral
ü  Kelainan pembekuan darah
ü  Gangguan hormon tiroid
ü  Aktivitas fisik yang terlalu berat
ü  Kehamilan
ü  Pengguna kontrasepsi (oral)
ü  Olahraga berlebihan
ü  Tumor hipofise
ü  Hiperplasia adrenal
ü  Kegagalan ovarium
ü  Sidroma ovarium polikistik
ü  Sindrom asherman
C.     Pencegahan
ü  Menghindari aktifitas yang terlalu berat.
Terlalu lelah merupakan salah satu penyebab utama terlambatnya proses siklus haid. Hal inikarena tubuh membutuhkan sejumlah energi untuk meneruskan proses menstruasi secara teratur. Ketika jumlah energi habis karena adanya aktifitas yang berat, maka haid tidak datang tepat pada waktunya. Ketika siklus tidak lancar maka Sindrom pra – menstruasi datang mengancam. Untuk itu hindari kelelahan berlebihan. Tubuh setiap orang memiliki ambang lelah yang berbeda – beda, tergantung dari ketahanan stamina tubuh seseorang. Stamina dapat dilatih dengan olahraga secara teratur. Untuk memulai, cobalah jogging 15 menit dahulu, kemudian dilatih hingga 30 menit.
ü  Menghindari stres
Di atas batang otak manusia, terdapat satu struktur yang disebut hipotalamus. Hipotalamus memiliki beberapa fungsi dan yang terpenting adalah menghubungkan sistem saraf dengan kelenjar endokrin melalui kelenjar hipofisis atau pituitasi. Hipotalamus mengatur berbagai tingkatan hormon, termasuk hormon-hormon reproduksi wanita, yaitu esterogen dan progesteron. Bila seorang wanita berada pada tekanan mental ekstrim seperti stres, maka produksi esterogen dan progesteronnya akan terganggu. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan siklus haid tidak teratur.
Sama dengan stamina, ambang stres setiap orang juga berbeda- beda tergantung dari ketahanan jiwanya. Ketahanan jiwa berhubungan dengan tubuh yang sehat. Oleh karena itu, dengan melatih tubuh berolahraga teratur, tubuh akan menjadi lebih segar dan memiliki stamina yang baik sehingga tidak mudah terserang stres.
ü  Asupan gizi yang cukup
Asupan nutrisi tepat untuk kebutuhan gizi tubuh sangat diperlukan. Karena status kualitas dari asupan nutrisi dan gizi mempengaruhi kinerja kelenjar hipotalamus yang memiliki peran mengendalikan kelancaran siklus haid yang ada. Hindari minuman bersoda, minuman keras apalagi rokok. Mulailah dengan menjaga pola makan yang berkualitas. Yang penting bukan kuantitasnya, tapi kualitas nutrisi yang ada di setiap makanan atau minuman. Mulailah mengonsumsi makanan yang sehat seperti buah-buahan segar, sayur, gandum dan tinggalkan junk food dan makanan berlemak.Hindari juga konsumsi obat-obatan termasuk yang dijual bebas,Hindari merokok, obat-obatan terlarang, dan alkohol.
D.    Pemeriksaan
§  Dokter memastikan adanya gangguan makan, olahraga yang berlebihan, atau gangguan psikis terlebih dahulu
§  Pemeriksaan fisik pada vagina
§  Pemeriksaan pelvik dengan USG
§  Jika masih tidak berhasil bisa dilakukan dengan pemeriksaan hormon FSH, LH, Prolaktin, TSH, Progesteron.
§  Progestero simulation test bertujuan menentukan apakah uterus memberi respon terhadap penarikan progesteron.
§  Pemeriksaan sinar X atau CT Scan padafosa hipofisis untuk menyingkirkan adanya tumor hipofisis.


BAB III
KASUS

Tanggal 29 Oktober 2012 pukul 12.00 WIB, Ny.K dengan G1P1A0 umur 33 tahun mengeluh tidak haid sudah 5 bulan.  Ibu mengatakan selama memakai KB suntik pil menstruasi masih lancar setelah tidak KB 6 bulan menstruasi lancar setelah itu 5 bulan terakhir tidak menstruasi. Hasil PP test negatif. Anak pertamanya sudah berusia 7 tahun lahir spontan di Bidan dengan berat 3200 gr. Menstruasi terakhir tanggal 25 Juni 2012. Hasil pemeriksaan  : tekanan darah 110 /80 mmHg, Nadi : 84 x/menit, R : 20 x/ menit, S : 36,60 C. Hasil USG tidak tampak gambaran. Tidak ada masa di dalam uterus.




















BAB IV
PEMBAHASAN DARI KASUS

Berdasar dari kasus  29 Oktober 2012 pukul 12.00 WIB, Ny.K dengan G1P1A0 umur 33 tahun mengeluh tidak haid sudah 5 bulan.  Ibu mengatakan selama memakai KB suntik pil menstruasi masih lancar setelah tidak KB 6 bulan menstruasi lancar setelah itu 5 bulan terakhir tidak menstruasi. Hasil PP test negatif. Anak pertamanya sudah berusia 7 tahun lahir spontan di Bidan dengan berat 3200 gr. Menstruasi terakhir tanggal 25 Juni 2012. Hasil pemeriksaan  : tekanan darah 110 /80 mmHg, Nadi : 84 x/menit, R : 20 x/ menit, S : 36,60 C. Hasil USG tidak tampak gambaran. Tidak ada masa di dalam uterus. Dalam hal ini bidan melakukan tindakan sesuai dengan langkah varney seperti :
1.      Bidan mengumpulkan data hasil  anamnesa dan pemeriksaan (fisik, ginekologi dan penunjang) kepada ibu.
2.      Selanjutnya bidan mengidentifikasi diagnosis atau masalah dan kebutuhan ibu berdasar data yang telah dikumpulkan.
3.      Bidan juga mengantisipasi adanya masalah potensial yang dapat terjadi.
4.      Setelah itu bidan menetapkan kebutuhan tindakan segera dan berkonsultasi dengan tim kesehatan lainnya sesuai dengan kondisi ibu.
5.      Bidan menyusun rencana asuhan yang diperlukan ibu seperti :
a.       Memberitahu  pada ibu tentang hasil pemeriksaan
b.      Memberikan  motivasi / penkes ibu memenuhi kebutuhan nutrisi yang baik bagi ibu serta  dukungan psikologis
c.       Memberikan  motivasi pada ibu untuk lebih banyak berolahraga
d.      Kolaborasi  dengan Dr. Obsgyn diberikan terapi : regumen 1x1, vitamin B 3 x 1, vitamin C 3 x 1 untuk membantu memulihkan kesuburan dan  cara meminum obat yang benar sesuai dengan obat yang dianjurkan diatas sehingga ibu meminum obatnya
e.       Menganjurkan pada ibu untuk kontrol kembali / ke poliklinik 10 hari lagi setelah obat habis
6.      Bidan selanjutnya melaksanakan rencana asuhan yang diperlukan ibu sesuai dengan rencana asuhan yang telah ditetapkan.
7.      Bidan mengevaluasi hasil asuhan yang telah dilakukan sudah efektif ataukah belum.



























BAB V
KESIMPULAN

Dari kasus ibu di atas, kami menyimpulkan ibu mengalami amenorea sekunder. Amenorea sekunder merupakan keadaan dimana seorang wanita pernah mengalami haid namun haid itu menjadi berhenti. Penatalaksanaan yang harus dilakukan ibu diberi support dan dianjurkan untuk lebih banyak berolahraga supaya peredaran darahnya lancar sehingga menstruasi dapat berjalan teratur setiap bulan. Selain itu ibu juga di beri vitamin untuk membantu menyuburkan. Karena vitamin  C yang memiliki manfaat berperan aktif dalam sintesis berbagai hormon seksual dan hormon kesuburan penting bagi manusia yaitu, hormon androgen, estrogen, dan progesteron.Selain itu vitamin C juga berperan penting dalam menjaga kesuburan khususnya pria. Asupan vitamin C yang cukup akan meningkatkan jumlah dan kualitas sperma. Asupan vitamin C yang cukup juga akan memperlancara peredaran darah ke seluruh tubuh termasuk ke organ seksual manusia. Vitamin C juga membantu meningkatkan gairah seksual dan juga membantu memicu tubuh untuk mengeluarkan lubrikan(cairan) seks agar tidak timbul nyeri ketika berhubungan.Vitamin B6 membantu dalam menjaga keseimbangan hormon estrogen dan progesteron, hormon penting bagi kesehatan seksual dan reproduksi manusia. Konsumsi vitamin B6 yang cukup pada wanita juga akan membantu wanita dalam mencapai orgasme (klimaks) dan juga mampu meningkatkan gairah dan stamina. Vitamin  B6 dapat meningkatkan kesuburan wanita
-          Obat  regumen untuk membantu memulihkan kesuburan sehingga lebih produksi lagi. Selain itu juga memperlancar peredaran darah sehingga proses menstruasi dapat berjalan lancar.

-          Dukungan  psikologis
Hal ini karena jika ibu mengalami stres, di dalam tubuhnya terjadi penekanan di otak sehingga menghambat kerja otak untuk menghasikan hormon untuk kesuburan organ reproduksinya.
-          Motivasi  / penkes untuk  memenuhi kebutuhan nutrisi yang baik bagi ibu
-          Motivasi  pada ibu untuk berolahraga secara teratur
Dengan berolahraga peredaran darahnya menjadi lancar.
-          Ibu juga dianjurkan kontrol kembali untuk memantau keadaannya.

           
             




















DAFTAR PUSTAKA

Tiran, Denise. 2005. Kamus Saku Bidan. Jakarta : EGC.
Llewellyn, Derek dan Jones. 2001. Dasar – dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Hipokrates.

























“ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA NY. K UMUR 33 TAHUN DENGAN AMENORE SEKUNDER”

I.                   PENGKAJIAN
Tanggal     : 29 Oktober 2012
Jam            : 12.00 WIB
Tempat      : Poliklinik Ajibarang

A.    Subyektif
1.      Identitas Klien
Nama Ibu              : Ny. K                                    Nama Suami    : Tn.T
Umur                     : 33 th                          Umur               : 36 th
Agama                   : Islam                         Agama             : Islam
Suku/bangsa          : Indonesia                  Suku/bangsa    : Indonesia
Pendidikan                        : D3                             Pendidikan      : S1
Pekerjaan               : PNS                           Pekerjaan         : PNS
Alamat                  : Desa Lumbir rt 01/05Alamat            : Desa Lumbir rt 01/05
2.      Alasan Datang      : Ibu datang ke poliklinik untuk memeriksakan kondisinya
3.      Keluhan Utama     : Ibu sudah 5 bulan tidak dapat menstruasi
4.      Riwayat Kesehatan
a.       Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu tidak pernah mengalami penyakit dibawah ini :

-          Penyakit jantung, hipertensi, varices, trombophlebitis / radang pembuluh vena
-          Gangguan pembekuan darah, penyakit darah lainnya
-          Asma, TBC, masalah paru
-          Diabetes, masalah tiroid/kelenjar gondok
-          Hepetitis B, masalah pada hati lainnya
-          ISK, radang/infeksi ginjal,batu ginjal
-          GO, sifilis, kondiloma, herpes, HIV/AIDS, penyakit kelamin lainnya
-          Alergi
-          Radang/infeksi organ reproduksi, tumor/kanker organ reproduksi (termasuk hasil pap smear abnormal)
-          Infertilitas
-          Kanker kandungan
-          Operasi yang berhubungan dengan organ reproduksi  (SC, miomektomi, cystektomi) atau operasi perut lainnya
-          Depresi, kecemasan berat, penyakit jiwa lain
b.      Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu tidak pernah mengalami penyakit dibawah ini :
-          Penyakit jantung, hipertensi, varices, trombophlebitis / radang pembuluh vena
-          Gangguan pembekuan darah, penyakit darah lainnya
-          Asma, TBC, masalah paru
-          Diabetes, masalah tiroid/kelenjar gondok
-          Hepetitis B, masalah pada hati lainnya
-          ISK, radang/infeksi ginjal,batu ginjal
-          GO, sifilis, kondiloma, herpes, HIV/AIDS, penyakit kelamin lainnya
-          Alergi
-          Radang/infeksi organ reproduksi, tumor/kanker organ reproduksi (termasuk hasil pap smear abnormal)
-          Infertilitas
-          Kanker kandungan
-          Operasi yang berhubungan dengan organ reproduksi  (SC, miomektomi, cystektomi) atau operasi perut lainnya
-          Depresi, kecemasan berat, penyakit jiwa lain
c.       Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu tidak pernah mengalami penyakit dibawah ini :
-          Hipertensi, penyakit jantung
-          Kanker
-          Penyakit ginjal
-          Penyakit hati
-          TBC
-          Alergi
-          Epilepsi
-          Diabetes
-          Kelainan / cacat bawaan
-          Penyakit jiwa
-          Keturunan kembar
-          Preeklamsi-eklamsi pada ibu/kakak/adik kandung
-          Sifilis, GO, HIV/AIDS
5.      Riwayat Obstetri
a.       Riwayat Menstruasi
1)      Menarche              : 15 tahun
2)      Siklus                    : 28 hari; teratur
3)      Lama                     : 6-7 hari
4)      Banyaknya            :
Hari ke 1-2 ganti pembalut 4x (penuh/¾)
Hari ke 3-5 ganti pembalut 3x (penuh ½)
Hari ke 6-7 ganti pembalut 2x (bercak – bercak)
5)      Sifat dan warna     : encer, merah segar, kemudian sedikit – sedikit flek kecoklatan
6)      Dismenorhoe         : tidak pernah
7)      Flour albus            : tidak ada
8)      HPHT                    : -
b.      Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan yang ke – Pernah melahirkan – Abortus – (G1P1A0)
6.      Riwayat Perkawinan
a.       Status perkawinan       : menikah
b.      Pernikahan ke I , lamanya 8 tahun     
c.       Hubungan dengan suami : baik / harmonis
d.      Jumlah anak                : satu
7.      Riwayat KB
a.       Alat kontrasepsi yang pernah dipakai dan lamanya :  pernah memakai KB suntik pil
b.      Kapan terakhir berhenti :  November 2011
c.       Alasan : ingin memiliki anak lagi
d.      Keluhan / masalah       :  tidak haid
8.      Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari – hari :
Kebutuhan
Keluhan
Nutrisi :
§  Makan
§  Minum

3x sehari
6-7x sehari


-
Eliminasi :
§  BAK
§  BAB

5x sehari
1x sehari
-
Istirahat
8 jam
-
Aktivitas
Melakukan pekerjaan rumah sendiri dan sedikit berolahraga
-
Personal Hygiene
Mandi : 2x sehari
Keramas : 3x seminggu
Gosok gigi : 3x sehari
Ganti pakaian : 3x sehari; celana dalam : 3x/sehari
Kebiasaan memakai alas kaki : -
-
Pola seksual
3x seminggu dan tidak terjadi kontak bleeding
-



9.      Data psikologis :
a.       Pengetahuan ibu tentang gangguan / penyakit yang diderita saat ini : Ibu belum tahu / tidak paham terhadap masalah penyakitnya
b.      Pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi : Ibu belum mengetahui tentang kesehatan reproduksi
10.  Riwayat Sosial – budaya :
a.       Perilaku kesehatan (kebiasaan menggunakan obat – obatan, alkohol, merokok dsb ) : tidak pernah
Lingkungan (kepercayaan/ adat yang berhubungan dengan penyakit yang diderita) : tidak ada
b.      Hubungan dengan suami dan/keluarga : baik
11.  Data Spiritual :
Ibu taat menjalankan ibadah sesuai agama dan mempunyai kebiasaan untuk puasa

B.     Data Obyektif
1.      Pemeriksaan umum
-          Keadaan umum     : Baik
-          Kesadaran             : CM (Compos Mentis)
-          Status emosional   : Stabil
-          Tanda vital            : TD : 110/80 mmHg   N:  84X/menit
  RR : 20X/menit         Suhu :36,6°C
-          Berat badan           : 58 Kg
-          Tinggi badan         : 158 cm

2.      Status present
a.       Rambut           : bersih, tidak  mudah rontok, tidak ada ketombe, kulit tidak nampak berminyak
b.      Mata                : simetris, tidak ada edema kelopak mata, konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik, pandangan tidak kabur,
c.       Hidung            : simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada edema mukosa, tidak ada sekret
d.      Mulut              : bibirnya lembab, tidak pecah-pecah, tidak ada luka pada mukosa, lidah bersih, merah muda,  gigi (bersih, tidak ada karies), mukosa mulut tidak pucat, tidak berdarah, epulis, gusi tidak berdarah,lidah tidak kotor,
e.       Telinga            : simetris, bersih, , tidak radang, tidak ada tanda – tanda infeksi termasuk pengeluaran sekret
f.       Leher               : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran kelenjar – kelenjar limfe, tidak ada bendungan vena jugularis
g.      Dada dan mamae
-          Inspeksi     : pada payudara simetris, tidak sesak nafas, tidak ada retraksi otot pernafasan
-          Palpasi       : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
-          Palpasi       : tidak ada  pembesaran dan nyeri tekan pada mamae, tidak ada benjolan
h.      Abdomen        : tidak ada: luka bekas operasi, pembesaran hepar, limpa, nyeri daerah ginjal
i.        Ekstremitas
-          Atas           : tidak ada oedema, tidak ada bekas – bekas tusukan jarum, tidak ada sianosis dibawah kuku
-          Bawah       : tidak ada oedem, tidak ada varices, tidak ada sianosis dibawah kuku, tidak ada humansign, reflek patella +
j.        Genetalia eksterna & anus
Ibu tidak mengalami : lecet, memar, dan lesi lain (herpes, kondiloma/kutil) pada kulit genetalia, edema vulva, abses kelenjar bartolini dan skene serta pengeluarannya
Anus    : tidak ada hemoroid

3.      Pemeriksaan Obstetri
a.       Abdomen ( inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi) pada dinding abdomen dan kandung kemih : palpasi : tidak ada benjolan atau massa pada uterus
b.      Genetalia (pemeriksaan dengan inspeksi maupun inspekulo bila perlu) pada daerah vulva, vagina dab cerviks : -

4.      Pemeriksaan Penunjang/Laboratorium
PP Test      : dengan hasil (-)

II.                INTERPRETASI DATA DASAR
a.       Diagnosa nomenklatur            : Ny. K umur P1A0 dengan Amenorhe sekunder
Dasar   : -
DS       : pasien mengatakan tidak menstruasi 5 bulan,  tidak menggunakan Kb dan   tidak menderita penyakit apapun
DO      :             KU                : baik                 S        : 36,6 0 C
              Kesadaran     : CM                  R       : 20 x / menit
              TD                 : 110 / 80 mmHg BB   : 58 kg
              N                   : 84 x / menit
                    b. Masalah           : Merasa cemas karena tidak haid
                    c.  Kebutuhan      : Dukungan/pendamping  pada saat kontrol untuk memberikan   motivasi/support
III.             IDENTIFIKASI MASALAH/DIAGNOSA POTENSIAL    :
 Tidak ada
IV.             KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA, KONSULTASI DAN KOLABORASI :
Kolaborasi dengan Dr. Speasialis Obstetri dan Ginekologi
V.                PERENCANAAN
Tgl                         : 29 Oktober  2012
Jam                        : 12. 00 WIB
f.       Beritahu pada ibu tentang hasil pemeriksaan
g.      Berikan motivasi / penkes ibu memenuhi kebutuhan nutrisi yang baik bagi ibu
h.      Berikan motivasi / dukungan psikologis pada ibu agar tidak mengalami stress pada dirinya
i.        Berikan motivasi pada ibu untuk lebih banyak berolahraga
j.        Kolaborasi  dengan Dr. Obsgyn diberikan terapi :
a.       Regument  : 1x1
b.      Vitamin B 3 x 1
c.       Vitamin C 3 x 1
k.      Memberikan penjelasan cara meminum obat yang benar sesuai dengan obat yang dianjurkan diatas sehingga ibu meminum obatnya
l.        Menganjurkan pada ibu untuk kontrol kembali / ke poliklinik 10 hari lagi setelah obat habis
VI.             IMPLEMENTASI
1.      12. 05 WIB
Memberitahu  pada ibu tentang hasil pemeriksaan
2.      12.15 WIB
Memberikan  motivasi / penkes ibu memenuhi kebutuhan nutrisi yang baik bagi ibu
3.      12.30 WIB
Memberikan  motivasi / dukungan psikologis pada ibu agar tidak mengalami stress pada dirinya
4.      12.30 WIB
Memberikan  motivasi pada ibu untuk lebih banyak berolahraga
5.      12.40 WIB
Berkolaborasi   dengan Dr. Obsgyn diberikan terapi :
a.       Regument  : 1x1
b.      Vitamin B 3 x 1
c.       Vitamin C 3 x 1
6.      13.00 WIB
Memberikan penjelasan cara meminum obat yang benar sesuai dengan obat yang dianjurkan diatas sehingga ibu meminum obatnya
7.      13.05 WIB
Menganjurkan pada ibu untuk kontrol kembali / ke poliklinik 10 hari lagi setelah obat habis
8.      13.10 WIB
Melakukan dokumentasi
VII.          EVALUASI
Tgl             : 29 Oktober 2012
Jam            : 13.15 WIB
S                : Ibu mengatakan telah mengetahui mengenai permasalahannya
O               : TD     : 110/ 80 mmHg
                    N       : 84 x/menit
                   RR      : 20 x/ menit
                   S         : 36,6 0 C
                   BB      : 58 kg
A               : Ibu telah mendapatkan penkes tentang Amenore dan mendapatkan obat   Regument, vitamin B dan vitamin C dengan dosis 1x1
P                : Anjurkan ibu untuk kontrol kembali

1 komentar: